Jumat, 06 November 2015

MAGNOLIOPHYTA (SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE dan SUBCLASSIS DILLENIDAE

A.    Tujuan
1.      Mengamati cirri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi magnoliophyta khususnya subclassis  Caryophyllidae dan subclassis dillenidae.
2.      Mengamati cirri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada family-family khususnya subclassis  Cayophyllidae dan subclassis Dillenidae.

B.     Dasar Teori
Magnoliophyta atau Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). Putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. Biji terdapat di dalam ovarium. Divisio Magnoliophyta terdiri atas dua Kelas yaitu Magnoliopsida (dicotiledonae) dan Liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 spesies sedangkan Liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species (Tjitrosoepomo, 2010: 33).
Kelas Magnoliopsida (dicotilodenae) meliputi terna, semak-semak, perudu atau pohon yang seperti akar lembaga dengan tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membentuk system akar tunggang. Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang kadang saja berseling. Daun tunggang atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penempu, jarang mempunya pelepah, helaian bertulang menyirip atau menjari. Pada cabang-cabang kesamping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan kiricabang tersebut. Bunga bersifat di-, tetra-, atau pentamer. Kelas Magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu: Magnoliidae, Hamamelidae, Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade (Sudarsono, 2005: 20-22 ).
Subkelas caryophyllidae merupakan dikotiledonae dengan polen tipe trinukleatus dan jarang binukleatus , ovulum bitegmik dengan plasenta sentralis atau basalis , subkelas Caryophyllidae terdiri atas 3 ordo , 14 familia, dan kurang lebih 11.000 species dan hampir 90% adalah anggota ordo Caryophyllidae, dua ordo lainya adalah polygonales dan plumbaginales. Ordo Caryophyllidae terdiri atas 12 familia antara lain: phytolacaceae, Nyctaginaceae, Achatocarpaceae, Didieraceae, Aizoaceae, Cactaceae, Chenopodiaceae, Amaranthaceae, Portulaceae, Basellaceae, Molluginaceae dan Caryophillaceae. Nytaginaceae merupakan familia yang basah hingga berkayu dan memiliki braktea yang kadang berwarna dan persisten , filamennya bersatu pada bagian dasar, ovulumnya 1 yang letaknya basalis, duduk daunnya berhadapan (Dasuki, 1992:43).
Cactaceae merupakan familia yang sukulen dan berduri, bunganya tunggal yang pada umumnya ovarium familia Cactaceae tertanam di batang sukulen dengan tipe inferum, memiliki stamen yang sangat banyak , familia Cactaceae banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Amarantaceae merupakan familia yang secara umum habitusnya herba, memiliki bunga majemuk berupa ( spika, bulir ), memiliki banyak braktea, kaliks dan korollanya tidak dapat di bedakan , perhiasan biasanya tipis seperti membrane.
Portulacaceae merupakan tumbuhan basah , daunnya tunggal dan sering berdaging dengan letak duduk daunnya berhadapan, tersebar atau roset, bunga tunggal , stamen sebanyak petal atau bahkan banyak sekali dan terletak di muka petalium, stilus dan stamennya terdiri dari 2 hingga 5.
Caryophyllaceae merupakan tumbuhan yang habitusnya berupa herba dengan nodus yang mengembung sehingga bila daun gugur nodus tetap terlihat , duduk daun berhadapan, letak plasenta sentralis , corolla ada dan bahkan tidak ada , jika ada corollanya berkelipatan lima, familia Caryophyllidae banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Dillenidae tampak jelas berkembang dari Magnoliidae, tipe karpel yang apokarp pada Dilleniales merupakan penghubung antara subkelas Magnoliidae dan Dillenidae, dari subkelas Magnoliidae, merupakan Familia Lilliaceae diduga merupakan Familia yang paling dekat hubungannya dengan Dillenidae, dalam subkelas Dillenidae, Familia Theales sentral sebab semua ordo (kecuali Dilleniales) dalam subkelas Dillenidae berkembang dari Theales.
Subkelas Dillenidae terdiri atas 13 ordo , 78 Familia , kurang lebih 25.000 species. Tiga per empat dari sejumlah species tersebut berasal dari 5 ordo, yaitu Violales, Capparales, Ericales, Theales, dan Malvales, dan ordo-ordo yang lain antara lain yaitu Dilleniales, Lecythidales, Nepenthales, Salicales, Batales, Diapensales, Ebenales dan Primunales. Namun dalam raktikum kali ini akan membahas dari famili Malvaceae, Cucurbitaceae, Brassicaceae, caricaceae.
Malvaceae merupakan Familia yang berhabitus herba, perdu dan pohon, umumnya mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang, sisik atatu bentuk yang lain, daun tunggal dengan urat daun palmatus, letaknya tersebar, umumnya ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, biseksual, kaliks 5 sepal, sering terdapat epikaliks ( kaliks tambahan ), korolla 5 petal, lepas atau melekat pada tabung filamen, stamen banyak, yang paling luar dapat membentuk staminodia yang petaloid, filamen bersatu membentuk tabung yang disebut “Staminal colomn“ atau tabung stamina, ovarium superum terdiri dari 2- banyak karpel, ruang sebanyak karpel, ovul 1- banyak tiap karpel, stillus sebanyak karpel yang bersatu dibawah atau lepas, buah kapsula, scizokarpium, baka atau samara.
Familia Caricaceae merupakan familia yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun palmatus, stipula kalau ada berupa duri, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging.
Brassicaceae berupa terna annual atau perrenial. Daun tunggal atau majemuk, duduk tersebar. Bunga banci, zigomorf atau aktinomorf, biasanya tersusun dalam tandan pada ujung batang. Kelopak terdiri atas 4 daun kelopak, tersusun dalam 2 lingkaran. Daun mahkota 4 berseling dengan daun mahkota. Benang sari 6 dalam 2 lingkaran. Bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun. Bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun buah yang berlekatan. Buah berupa buah lobak (siliqua) bila masak membuka dengan2 katup, atau terputus menjadi beberapa bagian. Biji tanpa endosperm. Contoh, Brassica oleracea (kubis), Raphanus sativus (lobak).
Cucurbitaceae yaitu Familia yang berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan sulur berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus, letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak daun, umumnya uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri bunga aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5 sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga ber ruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula., contohnya Momordica charantia (Pare) (Campbell, 2008:241).

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Silet
b.      Plastic
2.      Bahan
a.       Jengger Ayam
b.      Bayam Liar
c.       Kaktus
d.      Bunga Sepatu
e.       Bunga Pukul Empat
f.       Bunga Keretas
g.      Labu Siam
h.      Pare
i.        Lobak
j.        Petsai
k.      Pepaya
l.        Ginseng
m.    Kembang Wera
n.      Kaktus

D.    Prosedur Kerja
1.      Disiapkan sepesies dari Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae.
2.      Diamati setiap specimen yang ada dalam habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya.
3.      Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya.
4.      Diamati dan bandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunga.
5.      Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu: Corolla, Calyx, Perigonium, Stamen, dan Pistilum.
6.      Digambarlah bagian-bagaian tumbuhan, yaitu: percabangan pertumbuhan, perhatikan pula stipulanya, penampang memanjang bunga, stamen dan pistilum, serta berinama bagian-bagian tumbuhan tersebut.









E.     Hasil Pengamatan





























F.     Pembahasan
Praktikum kali ini melakukan pengamatan terhadap subkelas caryophyllidae dan subkelas dillenidae. Pengamatan ini dilakukan terhadap family Nyctaginaceae, cactaceae, Amaranthaceae. Portulaceae, Malvaceae, Caricaceae, Cucurbitaceae, Brassicaceae.
Pertama pengamatan terhadap Bunga keretas (Bougainvillea spectabilis). Bunga kereas ini berasal dari famili Nyctaginaceae yang memilik subkelas Caryophyllidae. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Bunga keretas berasa dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar.
Description: Bougainvillea spectabilis kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Caryophylales
 Familli: Nyctaginaceae
 Genus: Bougainvillea
 Spesies: Bougainvillea spectabilis
D
Bunga keretas ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang sehingga termasuk kedalam umbuhan simpodial, bunga keretas ini memiliki batang yang kecil namun keras disertai dengan duri yang berfungsi untuk pelindung tumbuhan itu sendiri.
Bunga keretas (Bougainvillea spectabilis) memiliki macam daun tunggal yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk Kordaus dan pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya memiliki tepi daun rata dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya meruncing.
Bunga pada bunga keretas ini merupakan bunga yang tidak sempurna karena bunga yang sebenarnya itu kecil yang terlindung oleh seludung bunga yang memiliki warna yang sangat cerah yaitu berwarna merah. Seludung bunga ini sangat banyak sehingga terlihat indah dan cantik. Bnga keretas ini termasuk kedalam bunga banci karena didalam satu tumbuhan terdapat betina dan janan yang disebut monoseus.
Manfaat bunga keretas ini bisa dijadikan sebagi bahan minyak wangi dan sering dijadikan tanaman hias didepan rumah maupun ditaman.
Pengamatan yang kedua terhadap bunga sepatu. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae, subkela Dillenidae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Description: Hibiscus rosa-sinensisKelasifikasi Bunga sepatu
 Kindom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Dillenidae
 Ordo: Malvales
 Familli: Malvaceae
 Genus: Hibiscus
 Spesies: Hibiscus rosa-sinensis

Bunga Sepatu ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang sehingga termasuk kedalam umbuhan simpodial, bunga sepatu ini memiliki batang yang kecil dan bulat, permukaan batangnya kasar.
Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) memiliki macam daun tunggal yang letaknya tersebar, dengan bentuk Bulat telur dan pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya memiliki tepi daun Bergerigi dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya tumpul.
Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan. Bunga sepatu berumah satu (Monoceus). (Sudarsono, 2005:149)
Manfaat Bunga sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.
Pengamatan yang ketiga terhadap bunga pukul empat. Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) adalah tanaman yang dapat tumbuh di mana saja. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pagar pembatas rumah. Bunga pukul empat disebut pula bunga sore, disebut demikian karena bunganya mekar saat sore hari dan dapat bertahan hanya sekitar beberapa jam saja. Pada pangkal bunga saat dipetik, akan keluar setitik air yang mempunyai rasa manis.
Kelasifikasi Bunga Pukul empat.
Description: https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTktym0kQFB_Pt91JrdimDsbbHjmSeOZ16fleyLASBQbxkVhdAnFg kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Caryophylales
 Familli: Nyctaginaceae
 Genus: Mirabilis
 Spesies: Mirabilis jalapa

Bunga pukul 4 ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang sehingga termasuk kedalam tumbuhan simpodial, bunga pukul 4 ini memiliki batang yang kecil dan bulat, permukaan batangnya lunak dan berair.
Daun Mirabilis jalapa  termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun, dan tangkai daunnya saja. tepi daun rata (integer), letaknya berhadapan.  Termasuk daun majemuk menyirip genap. Bentuk daunnya bulat telur dengan pertulangan menjala serta ujung daun runcing dan pangkal daun meruncing
Bunganya seperti terompet kecil, warna bunga tergantung jenisnya, ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang-kadang dalam satu pohon terdapat warna campuran. Bijinya bulat berkerut, jika sudah masak berukuran 8 mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya. Buahnya keras, berwarna hitam, berbentuk telur dan bila sudah tua di dalamnya terdapat zar tepung yang mengandung lemak. Tanaman ini biasanya tumbuh liar tidak terpelihara. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia hampir ditanam dimana-mana sehingga mudah dijumpai karena tanaman ini mudah beradaptasi dengan iklim tropik, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Bunga Pukul empat merupakan tanaman tropis, dapat tumbuh sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu yang dikehendaki berkisar antara 26 – 30° C, meskipun suhu lingkungan sejuk, namun demikian juga membutuhkan sinar matahari yang cukup. Tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan Bunga Pukul Empat adalah tanah yang gembur, subur, dengan pH tanah 6 – 7. Bunga pukul empat tidak dapat setiap saat mekar. Mekarnya hanya pada jam-jam tertentu saja, yaitu pada sore hari. Menurut berbagai penelitian, gerak mekarnya bunga tersebut karena pengaruh berbagai faktor yang salling terkait, cahaya, suhu, kelembapan udara di sekitarnya. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan terjadinya perubahan turgor pada bunga, sehingga bunga mekar.
Pengamatan keempat terhadap jengger ayam. Tumbuhan ini banyak dikenal di Sulawesi dengan sebutan tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api, laya, langgelo, kaputi ayam, rangrang jangang, bunga lali manu, dan puwa ri sawito. Di Jawa, bunga ini dikenal sebagai Jawer hayam (bahasa Sunda), jawer kotok, bayem cenggeng, jhanggar ayam atau rebha mangsor, sedangkan di Sumatera disebut sebagai celala, banda ulu, dan bunga tali. Orang Maluku menyebutnya Wire, kolak, toko, marerede, sule-sule, sementara orang Nusa tenggara janggar siap, ndae ana sina atau bunak manula larit
Jengger ayam memiliki kelasifikasi sebagai berikut
Description: http://biojana.com/wp-content/uploads/2012/10/Jengger-Ayam-Tanaman-Obat-Indonesia.jpeg Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Caryophylales
 Familli: Amaranthaceae
 Genus: Celosia
 Spesies: Celosia cristata

Jengger ayam ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh ini memiliki satutitik tumbuh sehingga tumbuhan ini digolongkan monopodia, jawer ayam ini memiliki batang yang tebal dan ber alur, berwarna hijau dan berair.
Jawer ayam (Celosia cristata) memiliki macam daun tunggal yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk lanset dan pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya memiliki tepi daun rata dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya meruncing.
Bunga pada jawe ayam ini merupakan bunga yang tidak sempurna karena bunga yang sebenarnya itu kecil yang menempelpada permukaan atau tempat melekatnya bunga itu sendiri. Bunga ini termasuk kedalam bunga banci karena didalam satu tumbuhan terdapat betina dan janan yang disebut monoseus.
Manfaat Jengger ayam, spesies ini memiliki rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan untuk anti radang, menghentikan keputihan dan menerangkan pengelihatan. Tanaman ini dapat menghentikan perdarahan, seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah. Bunga mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan polifenol.
Pengamatan yang kelima terhadap bayam duri, Bayam Duri ( Amaranthus spinosus ) termasuk jenis tumbuhan amaranth. Tumbuhan ini mempunyai batang lunak atau basah, tingginya dapat mencapai 1 meter. Tanda khas tumbuhan bayam duri adalah pada batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri. Bentuk daunya menyerupai belahan ketupat dan berwarna hijau. Bunganya berbentuk bunga bongkol dan berwarna hijau muda.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg7bdagkIBuxcn6DSnW6Bu1loxDIpwjFDPsJ1NWs5AuQwvN5t_viDJTIllHU1Bsf6Y2StGYkplaz14OrLL-g7RwuZP9vq-dg7KWxkb0R5gWWYQpoIHTdoohhh7s2UdfB3IkOEoos5z7Gqy/s200/6252469939_c3cfa6940b_z.jpgKelasifikasi bayam duri sebagai berikut.
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Caryophylales
 Familli: Amaranthaceae
 Genus: Amaranthus
 Spesies: Amaranthus spinosus

Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang.
Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini.
Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus.. Bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus. 
Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia.  Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau. Bijinya berwarna hitam mengkilat.
Manfaat bayam duri. Bayam duri, terkadang dianggap sebelah mata. Di bandingkan bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini jarang disentuh. Padahal, banyak yang tidak menyadari, selain enak, tumbuhan ini penuh khasiat, menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti disentri, bisul, keputihan, gangguan pernafasan, bronchitis, serta mperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Tanaman ini juga mempunyai sifat masuk meridien jantung dan ginjal. Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan membersihkan darah. Tanaman ini juga bersifat : Rasa manis, pahit dan sejuk.
            Pengamatan keenam terhadap papaya. Dalam klasifikasi tanaman, pepaya termasuk dalam famili Caricaceae. Famili ini memiliki empat genus, yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cylicomorph. Ketiga geus petama merupakan tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus ke empat merupakan tanaman yang beasal dari Afrika. Genus Carica memiliki 24 spesies, salah satu diantaranya adalah pepaya. Tanaman dari genus Carica banyak diusahakan petani karena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya lazim untuk dinikmati keindahan habitusnya.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuxAXzUTanstmxJJ6ZLy56KyviYE6NYsPmUSoELxDECSvk7my_Y-bEQ7K7_a10cEi9UYzumWNAnNhDqp7EcGOsCLZ1SWxjAj4P8YTEAJ09VBU8VAia5IPoRlhy_xmPGfrr_HTeX_whmoey/s1600/download.jpg            Kelasifikasi pepaya sebagai berikut.

 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Caryophylales
 Familli: Caricaceae
 Genus: Carica
 Spesies: Carica papaya
Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaanbatang yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu Monopodial. Permukaan batang tanamanpepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dantingginya dapat mencapai 10 m.
Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiaptumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan dauntunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai bagian-bagiandaun lengkap (falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujungdaun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat darisususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulangmenjari (palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan,bahan-bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan olehtumbuhan untuk keperluan hidupnya : paernafasan, pertumbuhan, dll).Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satutumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna.Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertaliandengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukanberumah satu dan juga bukan berumah dua.
Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :
Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yangmengantung dengan bunga-bunga jantan yang lebat. Jenis pohon initidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak mempunyai bakalbuah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai penyerbuk pohon betina.
Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betinamemiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek.Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar. Tanpa adanya pohon jantan ataupohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan buah.Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna.
Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapabunga sempurna dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebutbertangkai pendek.
Buah yaitu bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapatditengah-tengah dasar bunga. Pepaya merupakan salah satu bentuk bakalbuah berumah satu (unilocularius). Bakal buah berumah satu dapattersusun atas satu daun buah saja, misalnya pada bunga tumbuhan yangberbuah polong, dapat pula tersusun atas lebih dari pada satu daun buah. Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal.Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakalbuah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yangtipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu ataubeberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat  dimakan. Buah papaya juga bentuknya bulat sampai lonjong. Yang dimaksud dengan biji yaitu penyerbukan yang diikuti denganpembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuhmenjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zatmakanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringanpenimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti spermalalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihatasalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dapatbiji tumbuhan tertutup (angiospermae).
Manfaat buah kates. Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yangmudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
Pengamatan ketujuh terhadap Peria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma. Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua. Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/74/Momordica_charantia_-_fruit_01.JPG/150px-Momordica_charantia_-_fruit_01.JPGKelasifikasi paria sebagai berikut:

 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Violales
 Familli: Cucurbitaceae
 Genus: Momordica
 Spesies: Momordica charantina
pare ini memiliki perawakan (habitus) Liana, dan tumbuhnya menjalar, pare ini memiliki batang yang kecil dengan trikoma, dan disetiap ketiaknya terdapat daun pelindung, serta batang biasanya menempel pada substrat.
pare (Momordica charantina) memiliki macam daun tunggal yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk tombak dan pertulangan daun ini menjar karena pertulanganya sepertijari. Daunya memiliki tepi daun bergerigi dengan ujung daunya tumpul dan pangkal daunnya anak panah.
Bunga pada pare ini merupakan macam bunga tunggal, dan bunganya ini memiliki slatum dan simetri bunganya aktinomorf.
Manfaat Sejak zaman purba peria digunakan untuk merawat penderita kencing manis karena terbukti berkhasiat hipoglikemik melalui insulin nabati yang mengurangi kandungan gula dalam darah dan air kencing. Penelitian mengenai khasiat hipoglikemik ini dilakukan oleh William D.Torres pada tahun 2004 baik secara in vitro maupun in vivo. Efek peria dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan bekerja dengan mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu diduga peria memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea, yakni obat antidiabetes paling tua. Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar pankreas tubuh memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glikogen di hati. Momordisin, sejenis glukosida yang terkandung dalam peria juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu pankreas menghasilkan insulin. Efek peria dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.
Pengamatan kedelapan terhadap petsai, Petsai merupakan salah satu tanaman semusim, berdaun tunggal dan tersusun sebagai rozet akar yaitu daun-daun rapat susunannya dan kedudukannya pada pangkal batang tanaman dekat permukaan tanah. Tanaman Petsai termasuk famili Cruciferae, berbentuk semak yang tegak dengan memiliki akar tunggang (Radix primaria) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar  kesemua arah pada kedalaman antara 30 – 50 cm.
Kelasifikasi petsai sebagai berikut:
Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT57gpx7DmaTrp2gSX0uIl4t6G2-eqAlJC3bGSoCfM5Qtjo_aDD1QKingdom: Plantae
Devisio: Spermatophyta
Kelas: Angiospermae
Sub Kelas: Dicotyledoneae
Ordo:  Papavorales
Famili: Cruciferae
Genus: Brassica
Spesies:  Brassica chinensis L.

petsai ini memiliki perawakan (habitus) semak, dan tumbuhnya biasanya ditempat-tempat lembab, biasanya petsai ini batangnya tidak terlihat karena sangat pendek, batangnya ini berbentuk bulat dan termasuk kedalam tumbuhan monopodial.
Petsai (Brassica chinensis L) memiliki macam daun Majemuk yang letaknya roset basal, dengan bentuk sudip dan pertulangan daun ini menjar karena pertulanganya menyebar. Daunya memiliki tepi daun bergelombang dengan ujung daunya Melingkar dan pangkal daunnya meruncing.
Untuk bunganya sendiri tidak dilakukan pengamatan karena keika pengamatan tidak terdapat bunganya.
Pengamatan yang kesembilan terhadap Lobak. Lobak adalah tumbuhan yang masuk ke dalam famili Cruciferae. Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman lobak berasal dari Tiongkok, dan telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman yang mudah ditanam baik di dataran rendah maupun pegunungan. Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet, Cipanas, dan Bedugul. Luas areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 hektare.
Tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah tanah gembur, mengandung humus (subur), lapisan atas tanah yang tidak mengandung kerikil (batu-batu kecil), dan derajat keasaman tanah 5-6. Waktu penanaman yang cocok adalah saat musim hujan atau awal musim kemarau. Untuk penanaman pada musim kemarau, tanaman harus cukup air.
Description: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRHmhIpgbAoWCONlD9F1ps0IPtCE4OeMOSyfw3ioQLCmhIMl8LSKelasifikasi Lobak sebagai berikut:
 Kingdom: Plantae
 Devisio: Spermatophyta
 Kelas: Angiospermae
 Sub Kelas: Dicotyledoneae
 Ordo:  Brasicales
 Famili: Brassicaceae
 Genus: Raphanus
 Spesies:  Raphanus sativus

Lobak ini memiliki perawakan (habitus) semak, dan tumbuhnya biasanya ditempat-tempat lembab, biasanya lobak ini batangnya tidak terlihat karena sangat pendek, batangnya ini berbentuk bulat dan termasuk kedalam tumbuhan monopodial.
Lobak (Raphanus sativus) memiliki macam daun Majemuk yang letaknya roset basal, dengan bentuk sudip dan pertulangan daun ini menjar karena pertulanganya menyebar. Daunya memiliki tepi daun bergelombang dengan ujung daunya Melingkar dan pangkal daunnya meruncing.
Untuk bunganya sendiri tidak dilakukan pengamatan karena keika pengamatan tidak terdapat bunganya.
Manfaat lobak. Lobak dapat digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Di samping itu, dapat pula menghasilkan lendir dalam kerongkongan sehingga baik untuk obat batuk. Umbi lobak dapat dimakan mentah atau dibuat acar, tetapi umumnya dibuat sebagai campuran soto.
Pengamatan yang kesepuluh terhadap wera. Kembang wera adalah tanaman semak suku Malvaceae, subkela Dillenidae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Kelasifikasi Kembang wera sebagai berikut:
Description: Malvaviscus penduliflorus Kindom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Dillenidae
 Ordo: Malvales
 Familli: Malvaceae
 Genus: Malvaviscus
 Spesies: Malvaviscus penduliflorus


Kembang wera ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang sehingga termasuk kedalam umbuhan simpodial, Kembang wera ini memiliki batang yang kecil dan bulat, permukaan batangnya kasarm dan berwarna hijau atau coklat.
Kembang wera (Malvaviscus penduliflorus) memiliki macam daun tunggal yang letaknya tersebar, dengan bentuk Bulat telur dan pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya memiliki tepi daun Bergerigi dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya tumpul.
Bunga berbentuk trompet yang tidak berkembang atau mekar dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan. Bunga sepatu berumah satu (Monoceus).
Pengamatan kesebelas terhadap Ginseng. Gingseng adalah bahan ramuan jamu dari Cina yang sangat terkenal khasiatnya. Gingseng berasal dari wilayah Timur Laut Cina, Rusia timur dan Korea. Khasiat gingseng untuk kesehatan telah dikembangkan selama 7000 tahun.
Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRhDMKio868LS7olVea1ni99ang3iJwhUCd2Ta9vqYO8bIG_lVqkQGinseng memiliki kelasifikasi sebagai berikut:
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Orde: Apiales
 Famili: Araliaceae
 Genus: Panax
 Spesies: Panax ginseng


Ginseng ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang sehingga termasuk kedalam umbuhan simpodial, Ginseng ini memiliki batang yang kecil bulat, halus, berbintik, dan memiliki warna hijau dan coklat.
Ginseng (Panax ginseng) memiliki macam daun tunggal yang letaknya tersebar, dengan bentuk sudip dan pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya memiliki tepi daun rata dengan ujung daunya terbelah dan pangkal daunnya meruncing.
Bunga pada ginseng ini merupakan bunga majemuk, terdapat 5 mahkota berwarna ungu dan 2 kelopak hijau. Terdapat benangsari berjumlah 19 dan putik 1, ginseng ini termasuk kedalam bunga banci karena didalam satu tumbuhan terdapat betina dan janan yang disebut monoseus.
Manfaat ginseng adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan adaptogenik pada ginseng membantu merangsang orang tetap muda. Sedangkan pada orang tua, dapat memulihkan sel-sel yang rusak dalam tubuh. Ginseng juga dapat membantu Anda melawan flu dan penyakit infeksi lainnya.
Pengamatan yang ketigabelas terhadap walusiam, walusiam ini sering digunakan untuk bahan masakan. Walusiam ini memiliki habitat di daerah pegunungan, pesawahan, dan perkebunan.
Description: D:\Documents and Settings\kbu4\Desktop\Download\index.jpegWalusiam memiliki kelasifikasi sebagai berikut:
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Violales
 Familli: Cucurbitaceae
 Genus: Sechium
 Spesies: Sechium edule

Walusiam ini memiliki perawakan (habitus) Liana, dan tumbuhnya menjalar, walusiam ini memiliki batang yang kecil dengan trikoma, dan disetiap ketiaknya terdapat daun pelindung, serta batang biasanya menempel pada substrat.
Walusiam (Sechium edule) memiliki macam daun tunggal yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk tombak dan pertulangan daun ini menjar karena pertulanganya sepertijari. Daunya memiliki tepi daun bergerigi dengan ujung daunya tumpul dan pangkal daunnya anak panah.
Bunga pada walusiam ini merupakan macam bunga tunggal, dan bunganya ini memiliki slatum dan simetri bunganya aktinomorf.
Pengamatan yang ketiga belas terhadap kaktus. Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Keelasifikasi kaktus sebagai berikut:
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fc/Cactus1web.jpg/220px-Cactus1web.jpg Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Cactales
 Familli: cactaceae
 Genus: Cactus
 Spesies: Cactus sp

Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari). Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak.
Habitat Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun. Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering, hutan meranggas, atau padang rumput. Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.

G.    Kesimpulan
1.      Caryophyllidae memiliki ciri bunga dengan peranthium yang jelas, biseksual, polypetal, polypetal atau sering apetal, dan sympetal.
2.      Dillenidae memiliki ciri benang sari sentrifugal, serbuksari binukleat.
3.      familia Cactaceae tertanam di batang sukulen dengan tipe inferum, memiliki stamen yang sangat banyak , familia Cactaceae banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
4.      Amarantaceae memiliki ciri seperti habitusnya herba, memiliki bunga majemuk berupa ( spika, bulir ), memiliki banyak braktea, kaliks dan korollanya tidak dapat di bedakan , perhiasan biasanya tipis seperti membrane.
5.   Caryophyllaceae memiliki ciri tumbuhan yang habitusnya berupa herba dengan nodus yang mengembung sehingga bila daun gugur nodus tetap terlihat , duduk daun berhadapan, letak plasenta sentralis , corolla ada dan bahkan tidak ada.
6.      Malvaceae memiliki ciri yang berhabitus herba, perdu dan pohon, umumnya mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang, sisik atatu bentuk yang lain, daun tunggal dengan urat daun palmatus, letaknya tersebar, umumnya ada stipula.
7.  Caricaceae memiliki ciri yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun palmatus, stipula kalau ada berupa duri.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung: Pusat Ilmu Hayati ITB.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang :UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar