A.
Tujuan
1. Mengamati
cirri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi magnoliophyta
khususnya subclassis Caryophyllidae dan
subclassis dillenidae.
2. Mengamati
cirri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada family-family khususnya
subclassis Cayophyllidae dan subclassis
Dillenidae.
B.
Dasar
Teori
Magnoliophyta
atau Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). Putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. Biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio Magnoliophyta terdiri atas dua Kelas yaitu Magnoliopsida
(dicotiledonae) dan Liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64
ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 spesies sedangkan Liliopsida
mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species (Tjitrosoepomo,
2010: 33).
Kelas Magnoliopsida (dicotilodenae) meliputi terna, semak-semak, perudu
atau pohon yang seperti akar lembaga dengan tumbuh terus menjadi akar pokok
(akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membentuk system akar tunggang. Duduk
daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang kadang saja berseling. Daun
tunggang atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penempu, jarang
mempunya pelepah, helaian bertulang menyirip atau menjari. Pada cabang-cabang
kesamping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada
bidang median dikanan kiricabang tersebut. Bunga bersifat di-, tetra-, atau
pentamer. Kelas Magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu: Magnoliidae,
Hamamelidae, Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade (Sudarsono, 2005:
20-22 ).
Subkelas
caryophyllidae merupakan dikotiledonae dengan polen tipe trinukleatus dan
jarang binukleatus , ovulum bitegmik dengan plasenta sentralis atau basalis ,
subkelas Caryophyllidae terdiri atas 3 ordo , 14 familia, dan kurang lebih
11.000 species dan hampir 90% adalah anggota ordo Caryophyllidae, dua ordo
lainya adalah polygonales dan plumbaginales. Ordo Caryophyllidae terdiri atas
12 familia antara lain: phytolacaceae, Nyctaginaceae, Achatocarpaceae,
Didieraceae, Aizoaceae, Cactaceae, Chenopodiaceae, Amaranthaceae, Portulaceae,
Basellaceae, Molluginaceae dan Caryophillaceae. Nytaginaceae merupakan familia yang
basah hingga berkayu dan memiliki braktea yang kadang berwarna dan persisten ,
filamennya bersatu pada bagian dasar, ovulumnya 1 yang letaknya basalis, duduk
daunnya berhadapan (Dasuki,
1992:43).
Cactaceae
merupakan familia yang sukulen dan berduri, bunganya tunggal yang pada umumnya
ovarium familia Cactaceae tertanam di batang sukulen dengan tipe inferum,
memiliki stamen yang sangat banyak , familia Cactaceae banyak dimanfaatkan
sebagai tanaman hias.
Amarantaceae
merupakan familia yang secara umum habitusnya herba, memiliki bunga majemuk
berupa ( spika, bulir ), memiliki banyak braktea, kaliks dan korollanya tidak
dapat di bedakan , perhiasan biasanya tipis seperti membrane.
Portulacaceae
merupakan tumbuhan basah , daunnya tunggal dan sering berdaging dengan letak
duduk daunnya berhadapan, tersebar atau roset, bunga tunggal , stamen sebanyak
petal atau bahkan banyak sekali dan terletak di muka petalium, stilus dan
stamennya terdiri dari 2 hingga 5.
Caryophyllaceae
merupakan tumbuhan yang habitusnya berupa herba dengan nodus yang mengembung
sehingga bila daun gugur nodus tetap terlihat , duduk daun berhadapan, letak
plasenta sentralis , corolla ada dan bahkan tidak ada , jika ada corollanya
berkelipatan lima, familia Caryophyllidae banyak dimanfaatkan sebagai tanaman
hias.
Dillenidae
tampak jelas berkembang dari Magnoliidae, tipe karpel yang apokarp pada
Dilleniales merupakan penghubung antara subkelas Magnoliidae dan Dillenidae,
dari subkelas Magnoliidae, merupakan Familia Lilliaceae diduga merupakan Familia
yang paling dekat hubungannya dengan Dillenidae, dalam subkelas Dillenidae,
Familia Theales sentral sebab semua ordo (kecuali Dilleniales) dalam subkelas
Dillenidae berkembang dari Theales.
Subkelas
Dillenidae terdiri atas 13 ordo , 78 Familia , kurang lebih 25.000 species.
Tiga per empat dari sejumlah species tersebut berasal dari 5 ordo, yaitu
Violales, Capparales, Ericales, Theales, dan Malvales, dan ordo-ordo yang lain
antara lain yaitu Dilleniales, Lecythidales, Nepenthales, Salicales, Batales,
Diapensales, Ebenales dan Primunales. Namun dalam raktikum
kali ini akan membahas dari famili Malvaceae, Cucurbitaceae, Brassicaceae,
caricaceae.
Malvaceae
merupakan Familia yang berhabitus herba, perdu dan pohon, umumnya mempunyai
rambut-rambut berbentuk bintang, sisik atatu bentuk yang lain, daun tunggal
dengan urat daun palmatus, letaknya tersebar, umumnya ada stipula, bunga
tunggal atau dalam perbungaan simosa, biseksual, kaliks 5 sepal, sering
terdapat epikaliks ( kaliks tambahan ), korolla 5 petal, lepas atau melekat
pada tabung filamen, stamen banyak, yang paling luar dapat membentuk staminodia
yang petaloid, filamen bersatu membentuk tabung yang disebut “Staminal colomn“
atau tabung stamina, ovarium superum terdiri dari 2- banyak karpel, ruang
sebanyak karpel, ovul 1- banyak tiap karpel, stillus sebanyak karpel yang
bersatu dibawah atau lepas, buah kapsula, scizokarpium, baka atau samara.
Familia
Caricaceae merupakan familia yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang
berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu
sama lain tersebar, tunggal palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun
palmatus, stipula kalau ada berupa duri, bunga tunggal atau dalam perbungaan
simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5
petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga
betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1
ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris,
ovula banyak, buah baka, dan berdaging.
Brassicaceae berupa terna
annual atau perrenial. Daun tunggal atau majemuk, duduk tersebar. Bunga banci, zigomorf atau aktinomorf,
biasanya tersusun dalam tandan pada ujung batang. Kelopak terdiri atas 4 daun kelopak,
tersusun dalam 2 lingkaran. Daun mahkota 4 berseling dengan daun mahkota. Benang sari 6 dalam 2 lingkaran. Bakal buah menumpang terdiri atas 2
daun.
Bakal buah
menumpang terdiri atas 2 daun buah yang berlekatan. Buah berupa buah lobak (siliqua) bila
masak membuka dengan2 katup, atau terputus menjadi beberapa bagian. Biji tanpa
endosperm.
Contoh, Brassica oleracea (kubis), Raphanus sativus (lobak).
Cucurbitaceae yaitu Familia yang
berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan sulur
berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus, letaknya
tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak ada
stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak daun,
umumnya uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri bunga
aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5
sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan
ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu
ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga
ber ruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula.,
contohnya Momordica charantia (Pare)
(Campbell, 2008:241).
C.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
a. Silet
b. Plastic
2.
Bahan
a. Jengger
Ayam
b. Bayam
Liar
c. Kaktus
d. Bunga
Sepatu
e. Bunga
Pukul Empat
f. Bunga
Keretas
g. Labu
Siam
h. Pare
i.
Lobak
j.
Petsai
k. Pepaya
l.
Ginseng
m. Kembang
Wera
n. Kaktus
D.
Prosedur
Kerja
1. Disiapkan
sepesies dari Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae.
2. Diamati
setiap specimen yang ada dalam habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi
penampang melintangnya.
3. Diamati
daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya.
4. Diamati
dan bandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri
bunga.
5. Diamati
perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu: Corolla, Calyx, Perigonium, Stamen,
dan Pistilum.
6. Digambarlah
bagian-bagaian tumbuhan, yaitu: percabangan pertumbuhan, perhatikan pula
stipulanya, penampang memanjang bunga, stamen dan pistilum, serta berinama
bagian-bagian tumbuhan tersebut.
E.
Hasil
Pengamatan
F.
Pembahasan
Praktikum
kali ini melakukan pengamatan terhadap subkelas caryophyllidae dan subkelas
dillenidae. Pengamatan ini dilakukan terhadap family Nyctaginaceae, cactaceae,
Amaranthaceae. Portulaceae, Malvaceae, Caricaceae, Cucurbitaceae, Brassicaceae.
Pertama
pengamatan terhadap Bunga keretas (Bougainvillea spectabilis). Bunga kereas ini
berasal dari famili Nyctaginaceae yang memilik subkelas Caryophyllidae.
Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari
seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik
perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga
ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun
bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Bunga
keretas berasa dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan
kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai
kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar
tumbuh tegak. (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang
seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum
mekar.

Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Caryophylales
Familli: Nyctaginaceae
Genus: Bougainvillea
Spesies: Bougainvillea
spectabilis
D
Bunga
keretas ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang sehingga
termasuk kedalam umbuhan simpodial, bunga keretas ini memiliki batang yang
kecil namun keras disertai dengan duri yang berfungsi untuk pelindung tumbuhan
itu sendiri.
Bunga
keretas (Bougainvillea spectabilis) memiliki
macam daun tunggal yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk Kordaus dan
pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya
memiliki tepi daun rata dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya
meruncing.
Bunga
pada bunga keretas ini merupakan bunga yang tidak sempurna karena bunga yang
sebenarnya itu kecil yang terlindung oleh seludung bunga yang memiliki warna
yang sangat cerah yaitu berwarna merah. Seludung bunga ini sangat banyak
sehingga terlihat indah dan cantik. Bnga keretas ini termasuk kedalam bunga
banci karena didalam satu tumbuhan terdapat betina dan janan yang disebut
monoseus.
Manfaat
bunga keretas ini bisa dijadikan sebagi bahan minyak wangi dan sering dijadikan
tanaman hias didepan rumah maupun ditaman.
Pengamatan
yang kedua terhadap bunga sepatu. Kembang
sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae,
subkela Dillenidae yang berasal dari Asia Timur dan
banyak ditanam sebagai tanaman hias di
daerah tropis dan subtropis. Bunga
besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah
jambu.

Kindom:
Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Dillenidae
Ordo: Malvales
Familli: Malvaceae
Genus: Hibiscus
Spesies: Hibiscus
rosa-sinensis
Bunga
Sepatu ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang
sehingga termasuk kedalam umbuhan simpodial, bunga sepatu ini memiliki batang
yang kecil dan bulat, permukaan batangnya kasar.
Bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) memiliki macam daun tunggal
yang letaknya tersebar, dengan bentuk Bulat telur dan pertulangan daun ini
menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya memiliki tepi daun Bergerigi
dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya tumpul.
Bunga
berbentuk trompet dengan
diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke
luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau
menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak
menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan. Bunga
sepatu berumah satu (Monoceus). (Sudarsono, 2005:149)
Manfaat
Bunga sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena
bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan
sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga
yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan.
Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional.
Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.
Pengamatan
yang ketiga terhadap bunga pukul empat. Bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa) adalah tanaman yang dapat tumbuh di mana
saja. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan atau
sebagai pagar pembatas rumah. Bunga pukul empat disebut pula bunga sore,
disebut demikian karena bunganya mekar saat sore hari dan dapat bertahan hanya
sekitar beberapa jam saja. Pada pangkal bunga saat dipetik, akan keluar setitik
air yang mempunyai rasa manis.
Kelasifikasi
Bunga Pukul empat.

Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Caryophylales
Familli: Nyctaginaceae
Genus: Mirabilis
Spesies: Mirabilis
jalapa
Bunga
pukul 4 ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang
sehingga termasuk kedalam tumbuhan simpodial, bunga pukul 4 ini memiliki batang
yang kecil dan bulat, permukaan batangnya lunak dan berair.
Daun
Mirabilis jalapa termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya
memiliki helaian daun, dan tangkai daunnya saja. tepi daun rata (integer),
letaknya berhadapan. Termasuk daun majemuk menyirip genap. Bentuk daunnya
bulat telur dengan pertulangan menjala serta ujung daun runcing dan pangkal
daun meruncing
Bunganya
seperti terompet kecil, warna bunga tergantung jenisnya, ada yang merah, putih,
kuning, bahkan kadang-kadang dalam satu pohon terdapat warna campuran. Bijinya
bulat berkerut, jika sudah masak berukuran 8 mm. Pada waktu muda bijinya
berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat
matang bewarna hitam sepenuhnya. Buahnya keras, berwarna hitam, berbentuk telur
dan bila sudah tua di dalamnya terdapat zar tepung yang mengandung lemak.
Tanaman ini biasanya tumbuh liar tidak terpelihara. Tanaman ini berasal
dari Amerika Selatan. Di Indonesia hampir ditanam dimana-mana sehingga mudah
dijumpai karena tanaman ini mudah beradaptasi dengan iklim tropik, dapat tumbuh
di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Bunga
Pukul empat merupakan tanaman tropis, dapat tumbuh sampai ketinggian 1.200 m di
atas permukaan laut. Suhu yang dikehendaki berkisar antara 26 – 30° C, meskipun
suhu lingkungan sejuk, namun demikian juga membutuhkan sinar matahari yang
cukup. Tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan Bunga Pukul Empat adalah tanah
yang gembur, subur, dengan pH tanah 6 – 7. Bunga pukul empat tidak dapat setiap
saat mekar. Mekarnya hanya pada jam-jam tertentu saja, yaitu pada sore hari.
Menurut berbagai penelitian, gerak mekarnya bunga tersebut karena pengaruh
berbagai faktor yang salling terkait, cahaya, suhu, kelembapan udara di
sekitarnya. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan terjadinya perubahan turgor
pada bunga, sehingga bunga mekar.
Pengamatan
keempat terhadap jengger ayam. Tumbuhan ini banyak dikenal di Sulawesi dengan
sebutan tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api, laya, langgelo, kaputi ayam,
rangrang jangang, bunga lali manu, dan puwa ri sawito. Di Jawa, bunga
ini dikenal sebagai Jawer hayam (bahasa Sunda), jawer
kotok, bayem cenggeng, jhanggar ayam atau rebha mangsor, sedangkan di Sumatera disebut
sebagai celala, banda ulu, dan bunga tali. Orang Maluku
menyebutnya Wire, kolak, toko, marerede, sule-sule, sementara orang Nusa tenggara janggar
siap, ndae ana sina atau bunak manula larit
Jengger
ayam memiliki kelasifikasi sebagai berikut

Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Caryophylales
Familli: Amaranthaceae
Genus: Celosia
Spesies: Celosia
cristata
Jengger
ayam ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh ini memiliki satutitik
tumbuh sehingga tumbuhan ini digolongkan monopodia, jawer ayam ini memiliki
batang yang tebal dan ber alur, berwarna hijau dan berair.
Jawer
ayam (Celosia cristata) memiliki
macam daun tunggal yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk lanset dan
pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya
memiliki tepi daun rata dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya
meruncing.
Bunga
pada jawe ayam ini merupakan bunga yang tidak sempurna karena bunga yang
sebenarnya itu kecil yang menempelpada permukaan atau tempat melekatnya bunga
itu sendiri. Bunga ini termasuk kedalam bunga banci karena didalam satu
tumbuhan terdapat betina dan janan yang disebut monoseus.
Manfaat
Jengger ayam, spesies ini memiliki rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan
untuk anti radang,
menghentikan keputihan dan menerangkan pengelihatan. Tanaman ini dapat
menghentikan perdarahan, seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan
wasir berdarah. Bunga mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol,
sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan polifenol.
Pengamatan
yang kelima terhadap bayam duri, Bayam Duri ( Amaranthus spinosus )
termasuk jenis tumbuhan amaranth. Tumbuhan ini mempunyai batang lunak atau
basah, tingginya dapat mencapai 1 meter. Tanda khas tumbuhan bayam duri adalah
pada batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal
sebagai bayam duri. Bentuk daunya menyerupai belahan ketupat dan berwarna
hijau. Bunganya berbentuk bunga bongkol dan berwarna hijau muda.
Kingdom:
Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Caryophylales
Familli: Amaranthaceae
Genus: Amaranthus
Spesies: Amaranthus
spinosus
Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam
pada umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang.
Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak
dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter
dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah
kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri
yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini.
Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur
memanjang (ovalis). Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai
daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus.. Bentuk tulang daun
bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus.
Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga berkelamin tunggal,
yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota.
Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan
bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang.
Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau. Bijinya berwarna hitam
mengkilat.
Manfaat bayam duri. Bayam duri, terkadang dianggap
sebelah mata. Di bandingkan bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini
jarang disentuh. Padahal, banyak yang tidak menyadari, selain enak, tumbuhan
ini penuh khasiat, menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti disentri,
bisul, keputihan, gangguan pernafasan,
bronchitis, serta mperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Tanaman
ini juga mempunyai sifat masuk meridien jantung dan ginjal. Menghilangkan panas
(anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin)
menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan membersihkan darah. Tanaman ini
juga bersifat : Rasa manis, pahit dan sejuk.
Pengamatan keenam
terhadap papaya. Dalam klasifikasi tanaman,
pepaya termasuk dalam famili Caricaceae. Famili ini memiliki empat genus, yaitu
Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cylicomorph. Ketiga geus petama merupakan
tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus ke empat merupakan tanaman yang
beasal dari Afrika. Genus Carica memiliki 24 spesies, salah satu diantaranya
adalah pepaya. Tanaman dari genus Carica banyak diusahakan petani karena
buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya lazim untuk dinikmati keindahan
habitusnya.
Kingdom:
Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Caryophylales
Familli: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: Carica
papaya
Batang
(caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,dan mengingat tempat
serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman
pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaanbatang yang memperlihatkan
berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu Monopodial.
Permukaan batang tanamanpepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak
bercanbang, dantingginya dapat mencapai 10 m.
Daun
merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiaptumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan dauntunggal, berukuran besar, dan
bercangap, juga mempunyai bagian-bagiandaun lengkap (falicum completum) beruapa
pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina). Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujungdaun
yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat darisususnan tulang
daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulangmenjari (palmineruis).
Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
Bunga
merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan
kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan,bahan-bahan yang diserap
menjadi bahan-bahan yang digunakan olehtumbuhan untuk keperluan hidupnya :
paernafasan, pertumbuhan, dll).Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam
(polygamus), karena pada satutumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan
bunga sempurna.Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan
bertaliandengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi
bukanberumah satu dan juga bukan berumah dua.
Perbedaan
antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :
Bunga
jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena
memiliki malai, bunga bercabang banyak yangmengantung dengan bunga-bunga jantan
yang lebat. Jenis pohon initidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak
mempunyai bakalbuah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai penyerbuk pohon
betina.
Bunga
betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betinamemiliki inflorensa
dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek.Bahkan sering hanya dengan
sebuah bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar.
Tanpa adanya pohon jantan ataupohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat
menghasilkan buah.Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan
secara sempurna.
Bunga
sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapabunga sempurna dan 1-4
bunga jantan. Masing-masing bunga tersebutbertangkai pendek.
Buah
yaitu bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapatditengah-tengah dasar
bunga. Pepaya merupakan salah satu bentuk bakalbuah berumah satu
(unilocularius). Bakal buah berumah satu dapattersusun atas satu daun buah
saja, misalnya pada bunga tumbuhan yangberbuah polong, dapat pula tersusun atas
lebih dari pada satu daun buah. Pepaya termasuk dalam golongan buah
sungguh (buah sejati) tunggal.Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang
terdiri dari bunga denga satu bakalbuah saja. Buah ini dapat berisi satu biji
atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau
banyak naungan. Dalam buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu
ruang dan banyak biji.
Pepaya
juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang
dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yangtipis agak menjangat
atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan
berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang
lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu ataubeberapa ruang. Pepaya
termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah papaya
juga bentuknya bulat sampai lonjong. Yang dimaksud dengan biji yaitu
penyerbukan yang diikuti denganpembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan
bakal biji tumbuhmenjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zatmakanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam
(endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringanpenimbun
makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder
yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti spermalalu membelah-belah
menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihatasalnya putih lembaga dalam ini,
maka biji dengan bagian ini hanya dapatbiji tumbuhan tertutup (angiospermae).
Manfaat
buah kates. Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci
mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah
pepaya masak yangmudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari
pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan
baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan
kadar vitamin.
Pengamatan
ketujuh terhadap Peria adalah sejenis tumbuhan
merambat dengan buah
yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh
baik di dataran
rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di
tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan
dengan dirambatkan di pagar.
Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral,
banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma. Daun
tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan
panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung,
serta warnanya hijau
tua. Bunga
merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang,
mahkotanya berwarna kuning.
Buahnya
bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan,
panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye
yang pecah dengan tiga daun buah.
Kingdom:
Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Violales
Familli: Cucurbitaceae
Spesies: Momordica
charantina
pare
ini memiliki perawakan (habitus) Liana, dan tumbuhnya menjalar, pare ini
memiliki batang yang kecil dengan trikoma, dan disetiap ketiaknya terdapat daun
pelindung, serta batang biasanya menempel pada substrat.
pare
(Momordica charantina) memiliki macam daun
tunggal yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk tombak dan pertulangan
daun ini menjar karena pertulanganya sepertijari. Daunya memiliki tepi daun bergerigi
dengan ujung daunya tumpul dan pangkal daunnya anak panah.
Bunga
pada pare ini merupakan macam bunga tunggal, dan bunganya ini memiliki slatum
dan simetri bunganya aktinomorf.
Manfaat
Sejak zaman purba
peria digunakan untuk merawat penderita kencing
manis karena terbukti berkhasiat hipoglikemik
melalui insulin
nabati yang mengurangi kandungan gula
dalam darah
dan air kencing.
Penelitian mengenai khasiat hipoglikemik ini dilakukan oleh William D.Torres
pada tahun 2004 baik secara in vitro maupun in vivo. Efek peria dalam
menurunkan gula darah pada hewan
percobaan bekerja dengan mencegah usus menyerap
gula
yang dimakan. Selain itu diduga peria memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea,
yakni obat antidiabetes paling tua. Obat jenis ini menstimulasi sel beta
kelenjar pankreas
tubuh memproduksi insulin
lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glikogen
di hati.
Momordisin, sejenis glukosida yang terkandung dalam peria juga mampu menurunkan
kadar gula dalam darah dan membantu pankreas menghasilkan insulin. Efek peria
dalam menurunkan gula darah pada kelinci
diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.
Pengamatan
kedelapan terhadap petsai, Petsai merupakan salah satu
tanaman semusim, berdaun tunggal dan tersusun sebagai rozet akar yaitu
daun-daun rapat susunannya dan kedudukannya pada pangkal batang tanaman dekat
permukaan tanah. Tanaman Petsai termasuk famili Cruciferae, berbentuk semak
yang tegak dengan memiliki akar tunggang (Radix primaria) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang
(silindris) menyebar kesemua arah pada
kedalaman antara 30 – 50 cm.
Kelasifikasi petsai sebagai berikut:

Devisio:
Spermatophyta
Kelas:
Angiospermae
Sub
Kelas: Dicotyledoneae
Ordo: Papavorales
Famili:
Cruciferae
Genus:
Brassica
Spesies: Brassica chinensis L.
petsai
ini memiliki perawakan (habitus) semak, dan tumbuhnya biasanya ditempat-tempat
lembab, biasanya petsai ini batangnya tidak terlihat karena sangat pendek,
batangnya ini berbentuk bulat dan termasuk kedalam tumbuhan monopodial.
Petsai
(Brassica chinensis L) memiliki macam daun
Majemuk yang letaknya roset basal, dengan bentuk sudip dan pertulangan daun ini
menjar karena pertulanganya menyebar. Daunya memiliki tepi daun bergelombang
dengan ujung daunya Melingkar dan pangkal daunnya meruncing.
Untuk
bunganya sendiri tidak dilakukan pengamatan karena keika pengamatan tidak
terdapat bunganya.
Pengamatan
yang kesembilan terhadap Lobak. Lobak adalah
tumbuhan yang masuk ke dalam famili Cruciferae. Bentuk umbi lobak
seperti wortel, tapi
isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman lobak berasal dari Tiongkok, dan
telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman yang mudah ditanam baik di
dataran rendah maupun pegunungan. Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak
adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet, Cipanas, dan Bedugul. Luas
areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 hektare.
Tanah yang
baik untuk tanaman lobak adalah tanah gembur, mengandung humus (subur),
lapisan atas tanah yang tidak mengandung kerikil
(batu-batu kecil), dan derajat keasaman tanah
5-6. Waktu penanaman yang cocok adalah saat musim hujan atau awal musim
kemarau. Untuk penanaman pada musim kemarau, tanaman
harus cukup air.

Kingdom: Plantae
Devisio: Spermatophyta
Kelas: Angiospermae
Sub Kelas: Dicotyledoneae
Ordo: Brasicales
Famili: Brassicaceae
Genus: Raphanus
Spesies:
Raphanus sativus
Lobak
ini memiliki perawakan (habitus) semak, dan tumbuhnya biasanya ditempat-tempat
lembab, biasanya lobak ini batangnya tidak terlihat karena sangat pendek,
batangnya ini berbentuk bulat dan termasuk kedalam tumbuhan monopodial.
Lobak
(Raphanus
sativus)
memiliki macam daun Majemuk yang
letaknya roset basal, dengan bentuk sudip dan pertulangan daun ini menjar karena
pertulanganya menyebar. Daunya memiliki tepi daun bergelombang dengan ujung
daunya Melingkar dan pangkal daunnya meruncing.
Untuk
bunganya sendiri tidak dilakukan pengamatan karena keika pengamatan tidak
terdapat bunganya.
Manfaat
lobak. Lobak dapat digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Di
samping itu, dapat pula menghasilkan lendir dalam kerongkongan sehingga baik
untuk obat batuk. Umbi
lobak dapat dimakan mentah atau dibuat acar, tetapi
umumnya dibuat sebagai campuran soto.
Pengamatan
yang kesepuluh terhadap wera. Kembang
wera adalah tanaman semak suku Malvaceae,
subkela Dillenidae yang berasal dari Asia Timur dan
banyak ditanam sebagai tanaman hias di
daerah tropis dan subtropis. Bunga
besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah
jambu.
Kelasifikasi
Kembang wera sebagai berikut:

Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Dillenidae
Ordo: Malvales
Familli: Malvaceae
Genus: Malvaviscus
Spesies: Malvaviscus penduliflorus
Kembang
wera ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang
sehingga termasuk kedalam umbuhan simpodial, Kembang wera ini memiliki batang
yang kecil dan bulat, permukaan batangnya kasarm dan berwarna hijau atau
coklat.
Kembang
wera (Malvaviscus penduliflorus) memiliki
macam daun tunggal yang letaknya tersebar, dengan bentuk Bulat telur dan
pertulangan daun ini menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya
memiliki tepi daun Bergerigi dengan ujung daunya runcing dan pangkal daunnya
tumpul.
Bunga
berbentuk trompet yang tidak berkembang
atau mekar dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm.
Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar
menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman
bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan
cara stek, pencangkokan, dan penempelan. Bunga
sepatu berumah satu (Monoceus).
Pengamatan kesebelas terhadap Ginseng. Gingseng adalah bahan ramuan jamu
dari Cina yang sangat terkenal khasiatnya. Gingseng berasal dari wilayah Timur
Laut Cina, Rusia timur dan Korea. Khasiat gingseng untuk kesehatan telah
dikembangkan selama 7000 tahun.

Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Orde: Apiales
Famili: Araliaceae
Genus: Panax
Spesies: Panax ginseng
Ginseng
ini memiliki perawakan (habitus) Perdu, dan tumbuh bercabang cabang sehingga
termasuk kedalam umbuhan simpodial, Ginseng ini memiliki batang yang kecil
bulat, halus, berbintik, dan memiliki warna hijau dan coklat.
Ginseng
(Panax ginseng) memiliki macam daun
tunggal yang letaknya tersebar, dengan bentuk sudip dan pertulangan daun ini
menjala karena pertulanganya tersebar kemana-mana. Daunya memiliki tepi daun
rata dengan ujung daunya terbelah dan pangkal daunnya meruncing.
Bunga
pada ginseng ini merupakan bunga majemuk, terdapat 5 mahkota berwarna ungu dan
2 kelopak hijau. Terdapat benangsari berjumlah 19 dan putik 1, ginseng ini termasuk
kedalam bunga banci karena didalam satu tumbuhan terdapat betina dan janan yang
disebut monoseus.
Manfaat
ginseng adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan
adaptogenik pada ginseng membantu merangsang orang tetap muda. Sedangkan pada
orang tua, dapat memulihkan sel-sel yang rusak dalam tubuh. Ginseng juga dapat
membantu Anda melawan flu dan penyakit infeksi lainnya.
Pengamatan
yang ketigabelas terhadap walusiam, walusiam ini sering digunakan untuk bahan
masakan. Walusiam ini memiliki habitat di daerah pegunungan, pesawahan, dan
perkebunan.

Kingdom:
Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Violales
Familli: Cucurbitaceae
Walusiam
ini memiliki perawakan (habitus) Liana, dan tumbuhnya menjalar, walusiam ini
memiliki batang yang kecil dengan trikoma, dan disetiap ketiaknya terdapat daun
pelindung, serta batang biasanya menempel pada substrat.
Walusiam
(Sechium
edule) memiliki macam daun tunggal
yang letaknya berseling-seling, dengan bentuk tombak dan pertulangan daun ini
menjar karena pertulanganya sepertijari. Daunya memiliki tepi daun bergerigi
dengan ujung daunya tumpul dan pangkal daunnya anak panah.
Bunga
pada walusiam ini merupakan macam bunga tunggal, dan bunganya ini memiliki
slatum dan simetri bunganya aktinomorf.
Pengamatan
yang ketiga belas terhadap kaktus. Kaktus adalah
nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada
waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering
(gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang
panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang
diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun
yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat
daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Keelasifikasi
kaktus sebagai berikut:
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Cactales
Familli: cactaceae
Genus: Cactus
Spesies: Cactus
sp
Kaktus
termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan
air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan
memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang
gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya
di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik.
Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan
menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung
(terutama pada siang hari). Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang
panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan
dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang
berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat
pada tumbuhan serta tidak.
Habitat Hanya
seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun.
Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering, hutan meranggas,
atau padang rumput. Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.
G. Kesimpulan
1.
Caryophyllidae memiliki ciri
bunga dengan peranthium yang jelas, biseksual, polypetal, polypetal atau sering
apetal, dan sympetal.
2.
Dillenidae memiliki ciri benang
sari sentrifugal, serbuksari binukleat.
3. familia
Cactaceae tertanam di batang sukulen dengan tipe inferum, memiliki stamen yang
sangat banyak , familia Cactaceae banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
4.
Amarantaceae memiliki
ciri seperti habitusnya herba, memiliki bunga majemuk berupa ( spika, bulir ),
memiliki banyak braktea, kaliks dan korollanya tidak dapat di bedakan ,
perhiasan biasanya tipis seperti membrane.
5. Caryophyllaceae memiliki
ciri tumbuhan yang habitusnya berupa herba
dengan nodus yang mengembung sehingga bila daun gugur nodus tetap terlihat ,
duduk daun berhadapan, letak plasenta sentralis , corolla ada dan bahkan tidak
ada.
6.
Malvaceae memiliki ciri yang
berhabitus herba, perdu dan pohon, umumnya mempunyai rambut-rambut berbentuk
bintang, sisik atatu bentuk yang lain, daun tunggal dengan urat daun palmatus,
letaknya tersebar, umumnya ada stipula.
7. Caricaceae memiliki ciri yang
berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun
terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal
palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun palmatus, stipula kalau ada
berupa duri.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, A
Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung: Pusat Ilmu Hayati
ITB.
Sudarsono,
dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
Malang :UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan
(Spermatophyta).
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar